Usaha mikro, kecil, dan menengah atau UMKM adalah suatu bentuk usaha yang menjadi landasan bagi perekonomian di negara middle income seperti Indonesia. Meskipun bisnis UMKM ini menjamur di seluruh penjuru Indonesia, lokasi UMKM banyak yang berada di daerah-daerah yang sarana infrastrukturnya minim.
Hal ini membuat pertumbuhan bisnis UMKM berjalan sangat lambat. Para pelaku UMKM pun mempunyai tingkat pendidikan yang sangat bervariasi. Sebagian besar dari mereka mempunyai tingkat literasi yang rendah.
Oleh karena itu, para pelaku UMKM sangat terlambat untuk menyerap perkembangan ilmu pengetahuan secara kognitif maupun praktis. Faktor ini juga yang membuat pertumbuhan UMKM menjadi stagnan dan kurang berkembang.
Baca juga → Kolaborasi Universitas Nurtanio dan Maranatha Kembangkan Bisnis UMKM Dusun Joglo
Mina Padi Solusi Ekonomi Hijau
Program ekonomi hijau yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia menjadi sebuah solusi bagi pertumbuhan UMKM di daerah-daerah. Pemerintah pun mendorong kolaborasi perguruan tinggi dengan para pelaku UMKM untuk memberi solusi dan inovasi bagi pertumbuhan para pelaku UMKM.
Oleh sebab itu, para akademisi dari Universitas Kristen Maranatha, Universitas Nurtanio, dan Universitas Indonesia Membangun, Bandung berkolaborasi dengan para pejabat dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tasikmalaya dalam suatu kegiatan bersama para pelaku UMKM.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan mengembangkan sistem mina padi di Desa Cibahayu, Tasikmalaya.
Sistem mina padi adalah suatu cara pembudidayaan padi yang digabungkan dengan pemeliharaan ikan air tawar. Sistem ini memberikan keuntungan ganda bagi para pelaku UMKM, yaitu ada hasil beras dan ikan.
Mina padi adalah sistem pemeliharaan ikan, biasanya tawes, dilakukan di sawah bersamaan dengan penanaman padi.
Masalah UMKM di Desa Cibahayu, Tasikmalaya
Mengapa sistem mina padi dipilih sebagai solusi UMKM di desa Cibahayu? Untuk menjawabnya, perlu diketahui kondisi dan permasalahan yang umumnya terjadi di sana.
Pertama, jumlah angkatan kerja yang belum memiliki pekerjaan sangat banyak. Kedua, wilayah pertanian yang sangat luas, dengan kondisi perairan yang cukup stabil. Ketiga, kebanyakan jumlah penduduk memiliki pekerjaan buruh tani dan petani. Keempat, rata-rata pengelolaan bisnis masih bersifat tradisional.
Baca juga → Belasan Mahasiswa KKNT Nusantara Siap Membangun Belitung Timur
Apabila mina padi dikembangkan secara intensif dan terpadu, hasil pertanian dapat meningkat signifikan dan beragam. Untuk itulah sistem mina padi dinilai sebagai solusi yang tepat bagi pengembangan para pelaku UMKM di Desa Cibahayu, Tasikmalaya.
Selain memberikan edukasi untuk mengembangkan sistem mina padi, para akademisi juga memberikan pelatihan kepada para pelaku UMKM mengenai cara memproduksi ikan dan padi serta memasarkannya kepada para konsumen.
Hal ini diharapkan akan membuat pertumbuhan bisnis UMKM di Desa Cibahayu, Tasikmalaya menjadi berkembang dan meningkat pesat.
Penuhi Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kegiatan pengabdian masyarakat kolaborasi tiga universitas dengan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, Kecamatan Kadipaten, Desa Cibahayu ini diadakan pada periode Maret hingga November 2024. Tidak hanya akademisi saja yang terlibat, para mahasiswa juga ikut serta berpartisipasi.
Tim Dosen dan mahasiswa dari Fakultas Hukum dan Bisnis Digital Universitas Kristen Maranatha, Universitas Nurtanio, dan Universitas Indonesia Membangun yang terlibat adalah Dr. Riki Martusa, S.E., M.Si., Ak., CA.; Dr. Meythi, S.E., M.Si., Ak., CA.; Ezra Karamang, S.E., M.M.; Asep R. Rukmana, S.Sos., M.Si., M.AP.; Dahlia Yunita Banjarnahor; dan Fadila Cristy.
Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh akademisi tiga perguruan tinggi dengan melibatkan mahasiswa ini telah memenuhi pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) perguruan tinggi dari Dirjen Dikti Kemendikbud.
Pemenuhan dicapai pada tiga jenis IKU yang terdiri dari 1) IKU kedua, yaitu mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus; 2) IKU ketiga, yaitu dosen berkegiatan di luar kampus; dan 3) IKU kelima, yaitu hasil kerja dosen yang digunakan oleh masyarakat.
(Ditulis oleh: Riki Martusa, Meythi, Asep R. Rukmana, dan Ezra Karamang)
foto atas: dok. Tim Abdimas Unnur, Inaba, dan Maranatha
editor: MA