Universitas Kristen Maranatha berkolaborasi dengan APPMI (Asosiasi Perancang Pengusaha Mode Indonesia) menggelar Evolusia Fashion Show 2024. Mengangkat tema “Optimism”, pergelaran busana tahunan ini menampilkan 60 busana rancangan 20 desainer muda program desain mode Maranatha.
Pergelaran yang diadakan di The Gaia Hotel, Bandung (7/11/2024) ini merupakan penyelenggaraan Evolusia tahun ke-14, sejak pertama kali diadakan pada 2012.
Ketua Evolusia 2024, Grace Carolline Sahertian, M.Ds. mengatakan bahwa setiap koleksi yang ditampilkan dirancang dengan penuh perhatian terhadap detail dan inovasi, mencerminkan karakter unik dari masing-masing desainer muda.
“Mereka menggabungkan teknik tradisional dengan pendekatan modern, menghasilkan karya yang tidak hanya menarik secara visual saja, tetapi juga menyampaikan pesan mendalam tentang harapan dan potensi masa depan,” kata Grace dalam sesi jumpa pers.
Baca juga → Evolusia 2023 Unjuk Kreasi Desainer Mode Masa Depan
Bangkitkan Industri Mode Indonesia
Sesuai tema “Optimism”, Grace mendorong para desainer muda untuk siap menghadapi tantangan industri fashion global serta berkontribusi pada kemajuan dan keberlanjutan mode Indonesia.
“Acara ini merupakan langkah awal bagi para mahasiswa untuk bersinar di kancah internasional, membawa nama baik Universitas dan industri mode Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi,” ujar Grace.
Dekan Fakultas Humaniora dan Industri Kreatif, Dr. Krismanto Kusbiantoro dalam sambutan pembuka mengatakan bahwa Evolusia merupakan sebuah barometer bagi mahasiswa agar mereka sedekat mungkin dengan profesi mereka setelah lulus nanti.
Sementara itu, Ketua APPMI Jawa Barat, Susan Zhuang mengatakan bahwa saat ini dunia fashion Indonesia sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja. Industri fashion Indonesia terpuruk di masa pandemi Covid-19.
Ia berharap APPMI Jawa Barat bisa menjadi motor untuk mendorong bangkitnya industri fashion, berkolaborasi dengan banyak pihak termasuk perusahaan tekstil, garmen, juga universitas.
“Di negara-negara tetangga, para desainer banyak berkolaborasi dengan garmen, tekstil, dan industri lainnya. Kami terus belajar agar fashion Indonesia bisa compete, jangan mau kalah dengan mereka, dan melakukan banyak perubahan,” ujar Susan.
Ia juga mengatakan bahwa acara fashion show tahunan ini adalah upaya APPMI untuk memberi warna baru bagi industri fashion khususnya di Jawa Barat.
Dalam sambutan pembuka rangkaian fashion show selanjutnya bertajuk Fashion Tendance 2025 yang digelar sore hari setelah sesi Evolusia, Susan memberikan apresiasi khusus kepada Universitas Kristen Maranatha atas kolaborasi yang terus terjaga dengan baik sejak beberapa tahun lalu.
“APPMI selalu memberikan wadah pada generasi muda, akademisi yang berkolaborasi dengan praktisi dan asosiasi, turut serta memperkaya eksistensi dunia fashion Indonesia, terutama di Jawa Barat,” paparnya.
Menyulap Dead Stock Menjadi Avant-Garde
Seluruh koleksi busana yang ditampilkan dalam Evolusia 2024 adalah karya tugas akhir mahasiswa desain mode Program Diploma Seni Rupa dan Desain Maranatha. Dari 20 desainer yang tampil, terdapat tiga desainer yang memperoleh penghargaan Student Awards.
Penghargaan Best All Around Performance diraih oleh Cathlin Audrey Wiratama; Best Final Project diraih oleh Terry Michael Surya; dan Best Presentation & Portfolio diraih oleh Jemima Priscilla.
Terry menceritakan pengalaman membuat karya busana koleksinya dengan dukungan toko kain D’ Palais Moda, Bandung. Ia memanfaatkan dead stock kain brokat yang sudah tak terpakai, sesuai misinya mendukung sustainability dengan membantu mengurangi fabric waste.
Ia mengangkat kembali brokat yang saat ini mulai kurang diminati, mengaplikasikannya dalam rancangan busana berkonsep avant-garde, menjadi produk busana yang up-to-date.
Kedua puluh desainer yang memamerkan koleksinya pada Evolusia “Optimism” 2024 adalah sebagai berikut.
Samantha Faith, Cathlin Audrey Wiratama, Fanessa, Cheryl Gunawan, Shyaren Yohana, Fiona Juanita, Synthia Ashianti, Terry Michael Surya, Zoya Saynea, Revina Natasya, Devina Nadia, Felisha Salim, Felicia Kristanty, Camilla Aisha, Jemima Priscilla, Stevanni Amalia, Septiani, Kristy Andreanne, Karenina, dan Gloria Iriany Ma’dika.
(am)
foto atas: dok. Medkom Maranatha