Jembatan Citarum Rancamanyar (© Iwan Santosa)

Dukung Citarum Harum, 21 Penulis Esai Terbitkan Buku

Presiden Joko Widodo menargetkan revitalisasi dan rehabilitasi Sungai Citarum secara bertahap hingga tujuh tahun sejak 2018. Tahun 2022 ini merupakan tahun keempat sejak program Citarum Harum digulirkan, tepatnya saat Presidan RI menandatangani Perpres Nomor 15 Tahun 2018 tentang Percepatan Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum, 14 Maret 2018.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat, Prima Mayaningtyas mengatakan bahwa upaya pelestarian lingkungan khususnya Sungai Citarum tidak bisa dilakukan sendirian, tetapi harus melibatkan semua komponen pentahelix.

“Untuk melestarikan lingkungan, kita tidak bisa bekerja secara soliter, tetapi harus bersama-sama dalam konsep pentahelix, sekecil apa pun yang bisa kita berikan,” ujarnya saat acara peluncuran buku The Future of Ideas: Wisata DAS Cikapundung (16/3/2022). Kelima unsur pentahelix yang dimaksud yaitu pemerintah, masyarakat atau komunitas, akademisi, pengusaha atau swasta, dan media.

Mural Citarum Harum di Sektor 7
Lukisan mural di salah satu taman Sektor 7 Citarum Harum, menggambarkan suasana Sungai Citarum yang “harum” seperti dicita-citakan melalui program Citarum Harum. (sumber: foto dalam buku Bercermin di Wajah Sungaiku)

Baca jugaCovid Omicron Merajalela, Ketahui Faktanya

Pada kesempatan itu Prima menyampaikan apresiasi dari Pemerintah Provinsi khususnya Dinas Lingkungan Hidup Jawa Barat kepada Gai Suhardja selaku penulis buku, atas kontribusinya dalam upaya pelestarian lingkungan hidup.

“Tidak saja berupa tulisan melalui kedua buku ini, tapi juga kiprah Pak Gai Suhardja ikut melakukan upaya PPK (Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan) DAS Citarum, dalam Satgas Citarum,” kata Prima. “Kita sama-sama naik gunung dan menyusuri semua sungai di Citarum,” kenangnya.

21 Penulis Dukung Citarum Harum

Gai Suhardja adalah seorang akademisi Universitas Kristen Maranatha penulis buku The Future of Ideas: Wisata DAS Cikapundung. Ia juga menulis salah satu esai dalam buku Bercermin di Wajah Sungaiku: Kumpulan Esai tentang Citarum dan Sungai Kita. Kedua buku ini diluncurkan dan diperkenalkan pada hari Rabu (16/3/2022).

Normalisasi Sungai Citarum di Dayeuhkolot
Proyek normalisasi Sungai Citarum di Desa Cangkuang Wetan, Kecamatan Dayeuhkolot dikomandoi oleh Dansektor 7 Satgas Citarum Harum. (sumber: foto dalam buku Bercermin di Wajah Sungaiku)

Perjuangan Sejak Lama

Baca juga → Teras Cikapundung, Wajahmu Kini

Acara peluncuran dan perkenalan buku The Future of Ideas: Wisata DAS Cikapundung dan Bercermin di Wajah Sungaiku: Kumpulan Esai tentang Citarum dan Sungai Kita diselenggarakan tepat setelah misa peringatan 100 hari berpulangnya Nancy Basuki, seorang aktivis perempuan pengurus WKRI (Wanita Katolik Republik Indonesia), istri dari Gai Suhardja.

Usai memimpin misa yang diselenggarakan di Gereja Katedral Santo Petrus, Bandung, Uskup Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, O.S.C. membuka sampul cetakan pertama dari kedua buku tersebut, dan mengajak seluruh tamu untuk dapat ikut membacanya. “Buku ini menggugah kita semua, menyadarkan bahwa kita adalah sungguh bagian dari alam. Kalau alam rusak, pasti akan berefek kepada kita dan siapa pun,” pesan Uskup Bandung itu.


(am)

ilustrasi foto atas: Iwan Santosa dalam buku Bercermin di Wajah Sungaiku

liputan rekomendasi
5 bintang | 8 pendukung