Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali menyelenggarakan program untuk mendukung kebijakan MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka).
Kemendikbudristek melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) memberikan Bantuan Pendanaan Program Penelitian Kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka dan Pengabdian Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS Tahun 2021.
Bantuan pendanaan tersebut diterima oleh 110 PTS yang memenuhi persyaratan. UK Maranatha adalah salah satu universitas di Bandung, Jawa Barat yang menerima hibah pada kategori PTS klaster 2.
Baca juga → 34 Kampus Indonesia Masuk Universitas Terbaik QS Asia 2022, Betulkah Bagus?
Implementasi Lima Penelitian
“Bantuan dana tersebut akan digunakan untuk penyelenggaraan lima program implementasi penelitian kepada masyarakat,” kata Dr. Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes., PA(K). Ketua LPPM UK Maranatha (22/12/2021).
Kelima program tersebut adalah 1) “Hilirisasi Produk Teh Herbal dengan Kemasan Ramah Lingkungan yang Bermanfaat untuk Kesehatan untuk Meningkatkan Ekonomi UMKM dan Pokja Ibu Rumah Tangga”, dengan ketua tim peneliti Dr. Wahjoe Widowati, M.Si.; 2) “Bangunan Modular Tahan Gempa untuk Sarana Belajar Anak-Anak Kampung Stamplat, Dusun Ciparay, Desa Indragiri, Kelurahan Ciwidey, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung”, diketuai Dr. Yosafat Aji Pranata, M.T.
Berikutnya adalah 3) “Implementasi MBKM dalam Mengembangkan Dusun Stamplat sebagai Desa Mandiri Berbasis Eco-Village”, dengan ketua tim peneliti Cindrawaty Lesmana, S.T., M.Sc., Ph.D.; 4) “Implementasi MBKM Berkelanjutan pada Program Studi Eksakta di UK Maranatha”, diketuai Robby Yussac Tallar, M.T., Dipl.IWRM., Ph.D.; dan 5) “Implementasi MBKM Berkelanjutan pada Program Studi Sosial-Humaniora di UK Maranatha”, diketuai Christine Dwi Karya, S.E., M.Si., Ak.
Rumah Tahan Gempa untuk Anak-Anak Ciwidey
Dr. Yosafat Aji Pranata, M.T. dalam paparannya menyebutkan bahwa implementasi penelitian “Bangunan Modular Tahan Gempa untuk Sarana Belajar Anak-Anak Kampung Stamplat” saat ini (22/12/2021) telah menyelesaikan fondasi dan konstruksi rangka bangunan.
“Lokasi bangunan rumah berada di Kampung Stamplat yang termasuk rawan gempa, sehingga perlu rancangan struktur dan fondasi yang tepat,” jelasnya saat melaporkan progres pelaksanaan langsung dari lokasi pembangunan di Dusun Ciparay, Ciwidey. Yosafat memaparkan hal tersebut dalam Seminar Hasil Program Penelitian Kebijakan MBKM dan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Hasil Penelitian dan Purwarupa PTS Tahun 2021. Seminar ini diselenggarakan oleh UK Maranatha secara daring pada hari Rabu (22/12/2021).


Ia menjelaskan, “Bangunan kayu ini menggunakan sistem struktur frame balok-kolom. Beberapa balok dan kolom utama menggunakan hasil penelitian yaitu pengembangan teknologi sistem kayu laminasi mekanik, yang dipasang secara modular.”
“Rancangan bangunan menggunakan material utama kayu dengan dinding bambu, bertujuan mempertahankan kearifan lokal, sesuai arahan kepala desa dan tokoh-tokoh masyarakat setempat,” ungkap Yosafat. Rumah modular tahan gempa itu dibangun untuk membantu anak-anak di Kampung Stamplat agar memiliki prasarana belajar yang memadai, nyaman, dan aman.
Baca juga → PTM vs PJJ: Kenapa Kelas Virtual Kurang Disukai?
Panje, Roja, dan Temon yang Menyehatkan
Berbeda dengan implementasi penelitian di daerah Ciwidey, ibu-ibu di wilayah RT 002 RW 006 Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung merasakan manfaat lain. Mereka dibekali kemampuan kewirausahaan berupa pengembangan hingga penjualan produk minuman teh herbal.
Selain bermanfaat untuk kesehatan, minuman yang mereka buat pun memiliki aneka nama yang sangat unik.
“Ada panje (pandan jahe), roja tea (rosela jahe), temon tea (telang lemon), naste (nenas telang), dan jate (jahe telang),” sebut Dr. Wahjoe Widowati, M.Si., ketua peneliti “Hilirisasi Produk Teh Herbal dengan Kemasan Ramah Lingkungan yang Bermanfaat untuk Kesehatan untuk Meningkatkan Ekonomi UMKM dan Pokja Ibu Rumah Tangga”.

Berdampak bagi Masyarakat
Ketua tim peneliti “Implementasi MBKM dalam Mengembangkan Dusun Stamplat sebagai Desa Mandiri Berbasis Eco-Village”, Cindrawaty Lesmana, S.T., M.Sc., Ph.D. mengungkapkan bahwa implementasi penelitian ini memberikan manfaat besar bagi kehidupan masyarakat setempat.
Cindrawaty bersama timnya yang terdiri dari para dosen dan mahasiswa lintas program studi telah merancang dan memasang sistem penerangan jalan bertenaga surya, menggunakan teknologi Integrated Smart Transfer Switch (ISTS). Mereka juga merencanakan pembangunan PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) agar Dusun Stamplat bisa mandiri menyediakan listrik untuk mendukung pengembangan eco-village.
“Masyarakat setempat ikut terjun dalam perencanaan, pemasangan, dan mengikuti penyuluhan mengenai cara mengoperasikan, merawat, dan memelihara agar semua sistem dapat berfungsi dengan baik,” papar Cindrawaty. “Sehingga terjadi transfer knowledge dan skill dari dunia akademik kepada masyarakat setempat,” lanjutnya.


Baca juga → Miliaran Rupiah Hibah Kompetisi Kampus Merdeka, Buat Apa?
Ketua LPPM UK Maranatha mengatakan bahwa bantuan pendanaan yang nominalnya mencapai 1,6 miliar rupiah itu akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat. “Melalui program-program itu, akan dapat diketahui dampak program MBKM yang dilaksanakan di UK Maranatha, dan para peneliti UK Maranatha dapat mengimplementasikan hasil penelitian mereka untuk kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.
Program bantuan pendanaan dari Ditjen Diktiristek itu sangat penting bagi kebijakan MBKM dan transformasi pendidikan tinggi. Teresa juga menyebutkan bahwa perolehan hibah tersebut sangat mendukung ketercapaian IKU (Indikator Kinerja Utama) Universitas. Ia menambahkan, “Hibah ini meningkatkan jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung peningkatan sosial ekonomi masyarakat.”
(am)
ilustrasi atas: Rendering 3D Bangunan Tahan Gempa (dok. Yosafat Aji Pranata)
Wah sangat inspiratif sekali.
https://unair.ac.id/