Bebas karya Axel Lemuel (Evolusia 2021)

“Inclusivity” Berwujud Busana, Seperti Apa?

Bila kita memandang kehidupan bermasyarakat sebagai sebuah kesatuan, maka seluruh anggotanya menjadi bagian dari kesatuan itu. Semua anggotanya dipandang secara inklusif, tanpa memandang perbedaan, dan tanpa memisahkan sebagian kelompok tertentu. Dalam konsep ini, tidak ada minoritas yang terpinggirkan atau tertinggal.

Hal itu diangkat dalam rancangan-rancangan busana para fashion designer muda dari Bandung, dalam sebuah pergelaran fashion show bertajuk Evolusia. Pergelaran busana yang diselenggarakan secara virtual (10/12/2021) oleh Program Diploma Seni Rupa dan Desain FSRD Maranatha tersebut mengangkat tema “Inclusivity”.

Baca juga → Kolaborasi 15 Kampus Fashion di “Embracing Jakarta Muslim Fashion Week”

Kesatuan dalam Keberagaman

Dalam sebuah bangsa yang majemuk, keberagaman dan kesetaraan akan selalu hadir dan menjadi sangat penting. Tanpa keduanya, kehidupan akan berujung pada kekacauan atau chaos. Keberagaman dan kesetaraan sangatlah penting untuk mewujudkan kesatuan yang inklusif.

Inclusivity yang menjadi tema pergelaran busana Evolusia 2021 bermakna sebagai keunikan dan kemampuan dari sikap atau peraturan atau sistem yang memberikan kesamaan kesempatan serta akses tanpa melihat perbedaan gender, ras, kelas sosial, dan disabilitas. Sementara itu, kemampuan fashion dengan keunggulannya dapat membawa konsep-konsep yang langsung bersentuhan dengan tubuh.

Busana merupakan second skin yang dapat menghadirkan makna inklusivitas dengan sangat gamblang. Setiap individu terlahir dengan memiliki kebebasan untuk berpikir dan berkehendak, dan busana dapat menjadi sarana setiap individu untuk hadir baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain dengan menampilkan kekhasan dalam dirinya.

Verversen karya Carolyne Jeaniece
Koleksi busana “Verversen” karya Carolyne Jeaniece William (sumber: Evolusia 2021)

Perayaan Busana Evolusia

Evolusia 2021 merupakan perayaan pergelaran busana tahun kesebelas. Berarti sudah sebelas tahun program fashion design FSRD Maranatha mengantar para lulusan menuju gerbang dunia industri fashion. Demikian diungkapkan Wenny Anggraini Natalia, dosen Program Diploma Seni Rupa dan Desain FSRD UK Maranatha, sekaligus Ketua Panitia Evolusia 2021.

“Sudah sebelas tahun para lulusan fashion design Maranatha menghadirkan koleksi-koleksi busana hasil kerja keras dan pemikiran selama mengenyam pendidikan fashion di FSRD UK Maranatha,” kata Wenny.

Baca juga → Cermat Pilah-pilih Jurusan Kuliah, Jangan Menyesal Kemudian

Ketua Program Diploma Seni Rupa dan Desain UK Maranatha, Yosepin Sri Ningsih dalam keterangan resminya (10/12/2021) menyebutkan bahwa Evolusia 2021 “Inclusivity” adalah perayaan keberagaman, perayaan keunikan, dan perayaan karya-karya kaum muda dengan intelektualitasnya.

Evolusia Virtual Fashion Show

Evolusia 2021 “Inclusivity” menampilkan koleksi karya 26 desainer, yaitu Vina Theresia Kurniawati, Frizsa Rachel Arthastacia, Axel Lemuel Lewi Kristianto, Carolyne Jeaniece William, Raissa Eda Idelia, Jesslyn Ivana Kristi, Chrestella Christine, Felicia Gunawan, Cherish Rosethalia Kamajaya, Anjeli Tania, Elysia Georgiana, Joanna Zenas M. Parapat, Gerardine Nathania, Beatrix Levina Inggrid Prasetyo, Vania Hindriana, Devina Budi Raditya, Devina Theodora, Josephine Azalia Mardira, Audrey Shelomita Sarisin, Cristabella Analicia Pilipus, Stacia Ariella Amaris, Tassya Mandiri Saputra, Clemency Aurelia, Emylia Nanda Syafirah, Tasha Putri Dafis, dan Ayu Kartika Sari.

Evolusia 2021 merupakan tahun kedua pergelaran ini diselenggarakan secara virtual, akibat pandemi Covid-19. Situasi pandemi ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi para mahasiswa untuk dapat menyelesaikan dan mewujudkan karya-karya rancangannya.


(am)

ilustrasi atas: Koleksi “Bebas” karya Axel Lemuel

pendidikan
5 bintang | 5 penilai