Para lulusan kampus Maranatha, Bandung semakin berbangga saat mengikuti upacara wisuda, karena mereka mengenakan toga dengan motif batik rancangan khusus. Tidak hanya wisudawan saja berhak memakai busana batik khas Maranatha tersebut, tetapi juga senat universitas dan tenaga kependidikan.
Motif batik khas Maranatha menampilkan ikon Kota Kembang, yakni bunga patrakomala. Stilasi patrakomala atau bernama latin Caesalpinia pulcherrima dipadukan dengan motif kawung dan motif floral dalam jalinan pola catur dan anyaman bambu. Motif khas tersebut mengisahkan makna mendalam untuk mengiringi perjalanan wisudawan dan warga kampus Maranatha yang mengenakannya.
Baca juga → Pesona Istimewa Batik Lasem di Evolusia 2022
Perancang motif batik Maranatha, Andi Aulia Hamzah dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Kristen Maranatha menjelaskan makna dan filosofi yang terkandung dalam motif batik ciptaannya.
“Bunga patrakomala ikon Kota Bandung ditampilkan berupa stilasi bunga dilihat dari atas. Kemudian ada motif kawung yang dikenal sebagai lambang kehidupan manusia yang unggul, bermanfaat, dan berguna,” paparnya dalam acara syukuran akhir tahun di kampus Maranatha, Bandung (20/12/2022).

Patrakomala Si Kembang Merak Ikon Flora Bandung
Bunga patrakomala mudah ditemui di sekitaran Bandung. Tanaman ini banyak tumbuh di pinggir jalan menghiasi Kota Bandung. Bentuk bunganya menyerupai ekor burung merak ketika sedang mengembang.
Pemerintah Kota Bandung menetapkan bunga patrakomala sebagai ikon flora Kota Bandung bertepatan pada Hari Lingkungan Hidup 1998. Penetapan bunga patrakomala sebagai ikon dimaksudkan agar Kota Bandung dikenal dengan ciri khas flora yang menjadi daya tarik khusus.
Di negara asalnya, Amerika Selatan, bunga ini dijuluki peacock flower atau bunga merak. Julukan lain bagi bunga Patrakomala di wilayah asalnya adalah Barbados flower fence, Barbados pride, dwarf poinciana, red bird of paradise, Mexican bird of paradise.
Baca juga → Bunga-Bunga Dusun Bambu, Oh Cantiknya!
Selain sebagai tanaman, patrakomala juga sudah dikenal sejak lama oleh warga Bandung sebagai nama salah satu jalan di dekat Stadion Siliwangi, Kecamatan Sumur Bandung.
Bandung Lautan Api, Bandung Kembali Bergelora
Pada tahun 1997, sosok bunga patrakomala juga digunakan sebagai ornamen pada sepuluh monumen peringatan Bandung Lautan Api. Ornamen bunga patrakomala terbuat dari logam terdapat pada sepuluh stilasi yang lokasinya tersebar di Kota Bandung.

Sepuluh lokasi itu merupakan tempat-tempat bersejarah yang berkaitan dengan peristiwa Bandung Lautan Api, 24 Maret 1946. Monumen-monumen berupa tugu kecil itu dirancang oleh Sunaryo, seniman kontemporer asal Bandung yang juga membuat tugu Bandung Lautan Api di Taman Tegallega.
Belum lama berselang, pada bulan Juli 2022, bunga patrakomala juga muncul di rancangan jersey terbaru Persib Bandung. Jersey atau seragam tanding Maung Bandung dan official kit diluncurkan untuk menyambut Liga 1 2022/2023. Selain corak bunga patrakomala, jersey bertema “Bandung Kembali Bergelora” itu juga menampilkan ornamen-ornamen lain yang bernuansa Kota Bandung.
(am)
foto atas: Caesalpinia pulcherrima (by Jim Robbins)
Konten yang informatif. Kunjungi https://unair.ac.id/