Sebuah perguruan tinggi yang masuk dalam peringkat 100 kampus terbaik, tentunya menjadi salah satu indikator bahwa perguruan tinggi tersebut terjamin kualitasnya. Selain peringkat akreditasi nasional yang dikeluarkan oleh BAN-PT (Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi), salah satu daftar pemeringkatan yang sudah dikenal secara internasional adalah Webometrics Ranking of World Universities.
Setiap dua kali dalam setahun, Webometrics merilis daftar “Ranking Web of Universities” yang memeringkat lebih dari 31 ribu universitas di seluruh dunia yang memenuhi syarat pemeringkatan. Daftar ini dirilis online, dan secara rutin diperbarui pada bulan Januari dan Juli. Hingga edisi Januari 2021, terdapat total 2.626 universitas di Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.
Sebelum Webometrics merilis peringkat baru bulan depan, ada baiknya kita cermati 100 besar universitas terbaik di Indonesia dalam daftar peringkat yang masih berlaku hingga hari ini, yaitu edisi Januari 2021.
Peringkat pertama universitas terbaik di Indonesia menurut daftar Webometrics edisi Januari 2021 ditempati oleh Universitas Indonesia, disusul Universitas Gadjah Mada, dan Institut Pertanian Bogor pada urutan ketiga. Pada 100 besar daftar tersebut tercatat 12 perguruan tinggi yang berlokasi di Bandung, terdiri dari 4 perguruan tinggi negeri dan 8 perguruan tinggi swasta. Berikut ini adalah daftar selengkapnya.
- 12 Kampus Terbaik di Bandung
- 100 Kampus Terbaik Indonesia
- Metodologi Pemeringkatan Webometrics
- Bagaimana Bila Tidak Masuk 100 Besar?
Baca juga → Kuliah Lintas Kampus di 14 Universitas Beken
12 Kampus Terbaik di Bandung
Webometrics Edisi Januari 2021
- Telkom University
- Institut Teknologi Bandung
- Universitas Bina Nusantara
- Universitas Pendidikan Indonesia
- Universitas Padjadjaran
- Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati
- Universitas Katolik Parahyangan
- Universitas Widyatama
- Universitas Kristen Maranatha
- Universitas Komputer Indonesia
- Universitas Pasundan
- Universitas Jenderal Achmad Yani
100 Kampus Terbaik Indonesia
Webometrics Edisi Januari 2021
- Universitas Indonesia
- Universitas Gadjah Mada
- IPB University
- Institut Teknologi Sepuluh Nopember
- Universitas Brawijaya
- Universitas Airlangga
- Telkom University
- Institut Teknologi Bandung
- Universitas Bina Nusantara
- Universitas Sebelas Maret Surakarta
- Universitas Diponegoro
- Universitas Jember
- Universitas Pendidikan Indonesia
- Universitas Hasanuddin
- Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
- Universitas Padjadjaran Bandung
- Universitas Syiah Kuala
- Universitas Negeri Yogyakarta
- Universitas Sumatera Utara
- Universitas Negeri Malang
- Universitas Negeri Semarang
- Universitas Andalas
- Universitas Gunadarma
- Universitas Lampung
- Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
- Universitas Sriwijaya
- Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
- Universitas Dian Nuswantoro
- Universitas Narotama Surabaya
- Universitas Kristen Satya Wacana
- Universitas Riau
- Universitas Negeri Padang
- Universitas Mataram
- Universitas Islam Indonesia
- Universitas Negeri Surabaya
- Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
- Universitas Mercu Buana
- Universitas Atma Jaya Yogyakarta
- Universitas Katolik Parahyangan
- Universitas Malikussaleh
- Universitas Negeri Makassar
- Universitas Udayana
- Petra Christian University
- Universitas Jenderal Soedirman
- Universitas Muhammadiyah Surakarta
- Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
- Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
- Universitas Negeri Medan
- Universitas Muhammadiyah Malang
- Universitas Bengkulu
- Universitas Mulawarman
- Universitas Tadulako
- Universitas Halu Oleo Kendari
- Universitas Sam Ratulangi
- Universitas Widyatama Bandung
- Universitas Pendidikan Ganesha
- Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
- Universitas Negeri Jakarta
- Universitas Jambi
- Universitas Surabaya
- Universitas Lambung Mangkurat
- Politeknik Negeri Lhokseumawe
- Universitas Esa Unggul
- Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya
- Universitas Trisakti
- Universitas Sanata Dharma Sleman
- Universitas Terbuka
- Universitas Tarumanagara
- Universitas Kristen Maranatha
- Akademi Telkom Jakarta
- Universitas Komputer Indonesia
- Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung
- Institut Agama Islam Negeri Kendari
- Institut Teknologi Telkom Purwokerto
- Universitas Medan Area
- Institut Informatika dan Bisnis Darmajaya
- Universitas Musamus Merauke
- Universitas Muhammadiyah Ponorogo
- Universitas Potensi Utama
- Universitas Muslim Indonesia Makassar
- Universitas Dr Soetomo Surabaya
- Politeknik Negeri Ujung Pandang
- Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
- Universitas Pattimura
- Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
- Institut Agama Islam Negeri Syekh Nurjati Cirebon
- Universitas PGRI Madiun
- Poltekkes Kemenkes Malang
- Institut Sains dan Teknologi AKPRIND Yogyakarta
- Universitas Pasundan Bandung
- Institut Pendidikan Indonesia
- Institut Seni Indonesia Denpasar
- Universitas Jenderal Achmad Yani
- Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa
- Universitas Muhammadiyah Luwuk
- Politeknik Negeri Malang
- Insitut Teknologi Telkom Surabaya
- Universitas Muhammadiyah Purworejo
- Institut Seni Indonesia Surakarta
- Universitas Ciputra
Baca juga → Cermat Pilah-pilih Jurusan Kuliah, Jangan Menyesal Kemudian
Metodologi Pemeringkatan Webometrics
Peringkat “Ranking Web of Universities” yang dikeluarkan oleh Webometrics bukan merupakan peringkat dari website universitas. Ditegaskan dalam situs resminya, pemeringkatan universitas dilakukan berdasarkan indikator webometric dan bibliometric yang berkaitan dengan aktivitas penelitian. Dengan demikian, peringkat Webometrics mengukur dan menggambarkan aktivitas akademik universitas, dalam ranah online.
Tahun ini Webometrics menggunakan tiga indikator sebagai dasar pemeringkatan, yaitu visibility, transparency atau openness, dan excellence atau scholar. Indikator visibility memiliki bobot sebesar 50%, menggunakan data yang bersumber dari Ahrefs dan Majestic. Indikator transparency atau openness memiliki bobot sebesar 10%, menggunakan data yang bersumber dari Google Scholar Profiles. Indikator terakhir yaitu excellence atau scholar, berbobot 40%, menggunakan data yang bersumber dari Scimago. Keempat sumber data tersebut merupakan penyedia data yang kredibel dan terpercaya.
Bagaimana Bila Tidak Masuk 100 Besar?
Bagi mahasiswa atau calon mahasiswa yang kampusnya masuk dalam daftar 100 besar, tentu hal ini menambah kebanggaan dan kepercayaan diri. Namun bagaimana bila tidak termasuk dalam daftar tersebut? Tidak perlu berkecil hati, karena metode pemeringkatan kampus bukan hanya Webometrics saja. Masih ada metode-metode dan lembaga pemeringkat lainnya yang melakukan analisis kualitas kampus menggunakan indikator yang bermacam-macam.
Bisa saja sebuah universitas mendapat peringkat rendah dalam Webometrics, tetapi menduduki peringkat tinggi pada pemeringkatan yang lain, atau sebaliknya. Untuk itu, cermatilah metodologi yang digunakan pada masing-masing jenis pemeringkatan, agar yakin betul kualitas apa saja yang diukur oleh suatu lembaga pemeringkat. Webometrics hanyalah salah satu dari sekian banyak faktor yang dapat membantu kita menilai kualitas perguruan tinggi.
(@infokampus)
arsip referensi: arsip 1
Berarti kampusku masuk terbaik di Bandung. Makin bangga jadi anak Marnat.