Embracing Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) untuk pertama kalinya digelar di Jakarta (18/11/2021). Acara yang diselenggarakan di Aquatic Stadium, Gelora Bung Karno ini diinisiasi oleh Kementerian Perdagangan bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia. Pagelaran ini merupakan pintu bagi Indonesia untuk dapat menjadi trendsetter busana modest serta busana muslim pada tahun 2025.
Selain melibatkan para fashion designer papan atas Indonesia, ada yang istimewa dalam pagelaran kali ini. Acara dimulai dengan parade pertama yang menampilkan koleksi kolaborasi 15 kampus fashion dengan puluhan industri tekstil dalam naungan Asosiasi Pertekstilan Indonesia.
Baca juga → 34 Kampus Indonesia Masuk Universitas Terbaik QS Asia 2022, Betulkah Bagus?
Kelima belas kampus tersebut secara berurutan adalah Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI Denpasar), Islamic Fashion Institute, ISWI Fashion Academy, Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Politeknik Negeri Media Kreatif (Polimedia) Jakarta, Institut Desain dan Bisnis Bali (IDB Bali), Universitas Ibn Khaldun Bogor, Sekolah Tinggi Desain Indonesia (STDI) Bandung, Universitas Kristen Petra Surabaya, Politeknik STTT Bandung, Telkom University, LaSalle College Jakarta, Unversitas Ciputra Surabaya, dan Universitas Kristen Maranatha sebagai penutup parade.
Revolusi Denim Ramah Lingkungan
Tema besar yang diusung oleh tim akademisi dalam Embracing JMFW adalah “Collaboration to Create Sustainability in Fashion Industry”. Kolaborasi dilakukan sebagai upaya menciptakan ekosistem berkelanjutan dalam bidang tekstil dan fashion dalam negeri.
Berkelanjutan juga dapat ditunjukkan melalui metode perancangan busana, penggunaan material, pengolahan tekstil atau reka bahan, dan hal-hal terkait proses produksi. Tema tersebut juga bertujuan untuk mempromosikan ragam tekstil dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia, dan memublikasikan karya akademisi fashion dalam negeri melalui kegiatan peragaan busana yang berkelanjutan.
Mengacu tema besar tersebut, Program Diploma Seni Rupa dan Desain UK Maranatha bekerja sama dengan PT Badjatex, Putrisavu, dan Tegep Boots menampilkan koleksi berjudul “Denim Revolution”. Ketua Program Diploma Seni Rupa dan Desain, Yosepin Sri Ningsih, M.Ds. mengatakan, “Tujuan dari pembuatan koleksi itu adalah ingin menampilkan the new sustainable way dalam proses produksi hingga menampilkannya ke market.”
Seluruh kain yang digunakan dalam koleksi tersebut adalah kain denim yang tidak seperti kain denim pada umumnya. Denim dari PT Badjatex merupakan denim ramah lingkungan. Proses produksinya lebih hemat air hingga 80% dari denim yang umumnya beredar di pasaran. Tekstil denim tersebut kemudian dipadukan dengan kain tenun pewarna alam yang berasal dari Sumba, Palue, dan Timor. Hasilnya adalah koleksi denim yang lebih eksklusif, yang ditujukan bagi target market dengan key looks “Leader–Connected–Educated”.
Koleksi busana fashion design Maranatha yang ditampilkan dalam ajang Embracing JMFW adalah karya dari tim desainer yang terdiri dari Omar Mohammad, Kirana Putri Kartawidjaja, dan Janessa Angelica. Yosepin Sri Ningsih dalam pagelaran kolaborasi ini berperan sebagai kurator akademisi Embracing JMFW 2021, dan sekaligus bertanggung jawab terhadap lead concept. Ia juga bertanggung jawab sebagai pengarah pola busana bersama Wenny Anggraini, dosen Program Diploma Seni Rupa dan Desain UK Maranatha.
Baca juga → Cermat Pilah-pilih Jurusan Kuliah, Jangan Menyesal Kemudian
Embracing JMFW dibuka oleh Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim. Acara peragaan busana tersebut berlangsung dalam tiga sesi parade. Selain peragaan busana, rangkaian acara juga terdiri dari seminar, focus group discussion, serta beberapa kegiatan lainnya. Embracing JMFW adalah acara awal menuju JMFW pada Oktober 2022 nanti.
(js)
ilustrasi foto atas: IG @fashionmaranatha
Dapat sekaligus mempromosikan produksi textile di Indonesia. Kunjungi https://unair.ac.id/