Mission Impossible 7 Fiat 500

Mengenal Film dan Video, Apa Bedanya?

Medsos dan jagat maya saat ini dipenuhi video. Mau nonton video apa pun, di YouTube semuanya ada. Demikian halnya dengan film. Dahulu orang menonton film di bioskop, sekarang lebih banyak yang menonton di Netflix. Film dan video adalah konsumsi sehari-hari masyarakat masa kini.

Langsung lompat ke → Film vs. Video

Sudah biasa kita menyebut tayangan di bioskop adalah film. Tidak ada yang bilang, “Yuk kita nonton video di bioskop!” Bila demikian, orang menonton video di mana? 

Paling banyak adalah di smartphone. Ya, betul! Itu data hasil survei yang dilakukan beberapa tahun terakhir ini. Paling banyak orang menonton video adalah di perangkat mobile, alias smartphone.

Why use internet
Alasan utama menggunakan internet menurut laporan survei Digital 2023 April Global Statshot Report. (sumber: DataReportal)
Edison Black Maria Studio
Inilah studio film pertama di dunia “The Black Maria”, dibangun oleh Thomas Alva Edison dan William Kennedy Laurie Dickson pada awal 1890-an. (foto: John Springer Collection/Encyclopædia Britannica)

Film vs. Video

Secara teknis, istilah film asal-usulnya adalah sebutan untuk media rekam berupa rol film seluloid. Film ini digunakan untuk merekam foto dan gambar bergerak, menggunakan kamera film untuk fotografi dan kamera film untuk motion picture (bukan kamera digital atau elektronik yang umum dipakai sekarang ini).

35mm motion picture film
Film adalah media rekam gambar terbuat dari pita plastik seluloid yang dilapisi bahan kimia peka cahaya. Format yang paling umum untuk proses produksi motion picture adalah film 35mm dengan lubang-lubang perforasi di bagian tepi. (foto: Runner1616, CC BY-SA 3.0, via Wikimedia Commons)
Edison Kinetoscope
Edison Kinetoscope adalah alat untuk melihat gambar bergerak bersumber dari rol film seluloid hasil rekaman gambar dari kamera Kinetograph. Kinetoscope dibuat pertama kali pada tahun 1894 oleh Edison dan W. K. L. Dickson. (foto: The National Media Museum, Bradford)
Cinematographe-Lumiere-900
Lumière Cinématographe adalah kamera film untuk merekam gambar bergerak pada rol film seluloid, dirancang oleh Auguste and Louis Lumière pada tahun 1895. Cinématographe juga berfungsi sebagai proyektor untuk menayangkan gambar bergerak. (foto: Collection M HKA, Antwerp)

Workers Leaving the Lumière Factory in Lyon (La Sortie de l’Usine Lumière à Lyon) adalah film karya Auguste dan Louis Lumière, tayang perdana secara komersial pada 28 Desember 1895. Film ini dibuat dan ditayangkan menggunakan Lumière Cinématographe. Setahun kemudian (1896) mereka membuka beberapa bioskop (cinématographe theaters) di London, Brussels, dan New York.

Seiring berkembangnya budaya media dan evolusi industri perfilman, istilah film atau movie mengalami pergeseran makna menjadi sebutan untuk karya visual gambar bergerak, bukan untuk menyebut media rekamnya. Jadi, saat ini yang disebut sebagai “film”, belum tentu direkam menggunakan rol film seluloid.

Pelajari juga → Perbedaan Film Dokumenter dan Film Fiksi

Bagaimana dengan Video?

Sony Betacam SP
Betacam SP adalah format rekaman video dan jenis kaset videotape yang dikembangkan oleh Sony pada tahun 1986, dan menjadi standar industri TV dan production house sampai sekitar tahun 2000-an. Format ini masih populer digunakan sampai sekitar 2010-an sebelum tergusur teknologi digital. (foto: Sony Europe)
Toshiba Canon TVRI
Kamera video Toshiba dengan lensa Canon milik TVRI, dioperasikan tahun 1991 hingga 2009 di studio TVRI Stasiun Bali. Rekaman gambar disimpan dan digabungkan dengan rekaman suara menggunakan perekam VTR (Video Tape Recorder). Hasil rekaman analog disimpan pada kaset Betacam. (sumber: Museum Penerangan Republik Indonesia)
Arri Alexa Mini LF
Arri Alexa Mini LF digital cinema camera banyak digunakan pada produksi film skala besar, antara lain Fast X, Transformers: Rise of the Beasts, John Wick: Chapter 4, The Lord of The Rings: The Rings of Power, Wednesday. (sumber: arri.com)

Istilah video juga mengalami pergeseran makna. Semula adalah sebutan untuk media rekam dan transmisi, sekarang digunakan untuk menyebut semua karya visual berupa gambar bergerak yang dibuat dan ditayangkan secara elektronik (baik analog seperti pada tayangan TV konvensional, atau digital melalui internet).

Semua tontonan gambar bergerak di internet secara teknis adalah video digital, karena semuanya berupa data digital. Batas antara film dan video pun sekarang ini semakin kabur.

Oppenheimer Platters 70mm IMAX
Format asli Oppenheimer (2023) yang tayang di bioskop-bioskop khusus IMAX adalah berupa gulungan film 70mm yang berukuran sangat besar. Bila gulungannya dibuka, panjang rol film bisa mencapai 17 kilometer. Film large format ini setara dengan resolusi 18K bila dibandingkan dengan tayangan digital. (foto: David Keighley/IMAX)

Karya film atau movie tidak hanya dibuat menggunakan media rekam berupa rol film, seperti yang umumnya dipakai di studio-studio film kelas Holywood sampai beberapa dekade lalu, tetapi juga sudah jamak diproduksi menggunakan media rekam elektronik.

Distribusi dan media tayangnya pun kini sudah beralih ke teknologi digital. Mesin-mesin proyektor di kebanyakan gedung bioskop sekarang ini memutar film dari file digital. Tidak banyak lagi yang masih memutar gulungan “film” seluloid.

Pelajari juga → Tahapan Utama Produksi Film

Kesimpulan Film vs. Video

Saat ini istilah film lazim dipakai untuk menyebut karya visual berupa tontonan gambar bergerak yang menceritakan sesuatu, dan cenderung berdurasi lebih panjang. Istilah film cenderung diasosiasikan sebagai karya visual yang matang, dibuat dengan proses yang lebih sistematis dan lebih serius.

Sedangkan istilah video dipakai untuk menyebut gambar bergerak secara umum, mulai dari klip-klip rekaman pendek, sampai video panjang yang lebih bercerita.

Sebagai contoh, ketika kita merekam sesuatu menggunakan fitur video pada kamera smartphone, baik sengaja maupun asal-asalan, hasil rekamannya disebut sebagai rekaman video. Rekaman seperti ini tidak bisa disebut sebagai sebuah karya film, apalagi kalau merekamnya tidak sengaja atau asal-asalan.


(Ditulis oleh Iwan Santosa)

ilustrasi foto atas: Mission: Impossible 7 shooting in Rome

CATATAN PENULIS:
Tulisan ini dibuat untuk tujuan edukasi. Anda diperkenankan membagikan dan mengutip sebagian isi artikel ini dengan menyertakan identitas penulis dan tautan sumber (contoh: Iwan Santosa, “Mengenal Film dan Video, Apa Bedanya?”).

aktual edukatif khusus pilihan
5 bintang | 4 penilai