Antminers Grid

Menghitung Untung Crypto Mining Pemula

Itu adalah cerita perusahaan tambang kripto kelas kakap. Bagaimana ceritanya bila penambangnya adalah perorangan dengan modal pas-pasan?

Mari kita buat analisis sederhana untuk memperoleh gambaran umum apakah menambang kripto saat ini masih menguntungkan, seberapa besar modal yang dibutuhkan, dan seberapa besar potensi keuntungannya.

Berapa Penghasilan Mining Kripto Sebulan?

Antminer S19j Pro Shop
Antminer S19j Pro, salah satu seri perangkat ASIC miner populer (sumber: Bitmain)

Berapa jumlah Bitcoin (BTC) yang dapat dihasilkan? Bila dihitung dengan hash rate 100 TH/s, BTC difficulty saat ini sebesar 19,893 T dan BTC block reward sebesar 6,3788, alat tersebut bisa menghasilkan 0,00064504 BTC per hari atau sekitar 0,01935130 BTC per bulan.

Harga rata-rata satu BTC dalam periode seminggu terakhir (minggu kedua Oktober 2021) adalah sekitar 746 juta rupiah. Maka, nilai rupiah yang dapat dihasilkan dalam satu bulan kurang lebih 14 juta rupiah. Tentu nominal ini bisa naik turun mengikuti fluktuasi harga BTC di bursa kripto.

BTC-BIDR Tokocrypto_2021-10-11_21-00
Grafik pergerakan harga Bitcoin per 11 Oktober 2021, 21:00 WIB (sumber: Tokocrypto)

Biaya Listrik dan Balik Modal

Jadi, dari satu alat mining tersebut kita bisa mendapatkan penghasilan sekitar 11 juta rupiah sebulan.

Lalu, berapa lama balik modal atau break-even point-nya? Mari kita hitung. Harga satu unit Antminer itu di situs resminya adalah USD10.500, atau bila dikonversi langsung, kira-kira setara 147 juta rupiah dengan kurs rata-rata bulan ini. Berarti diperlukan sekitar 13 bulan agar alat itu balik modal. Dengan demikian, keuntungan baru dapat benar-benar didapatkan setelah setahun lebih alat itu beroperasi. 

Dicantumkan dalam spesifikasinya, ASIC miner tersebut memiliki life cycle sekitar lima tahunan. Jadi, bisa dianggap masa pakai optimalnya adalah sekitaran lima tahun sebelum terjadi penurunan performa atau masalah lainnya.

Mining Kripto Modal Pemula

Nah, bagaimana dengan perangkat-perangkat mining rig rakitan yang dijual di Tokopedia tadi itu? Katakanlah budget yang kita alokasikan adalah kelas hemat, kira-kira apa saja pilihan yang tersedia?

Paket Mining Rig Tokopedia

Hasil pencarian “paket mining rig” di marketplace online
(sumber: Tokopedia)

Beberapa toko yang menjual produk dengan kisaran harga sampai 60 jutaan menyebut produknya dengan embel-embel “paket hemat” atau “paket pemula”. Perlu diketahui, pada umumnya produk kelas pemula ini hanya bisa digunakan untuk menambang beberapa jenis altcoin tertentu selain Bitcoin. Hal ini biasanya tertulis di deskripsi produk atau dibahas di bagian diskusi.

Salah satu produk yang membuat saya penasaran adalah “Paket Mining Rig Speed 6 Pcs Vga Card” yang ditawarkan seharga 35 juta rupiah. Harga segitu dapat apa?

Ternyata pada bagian detail produknya tertulis kondisi bekas. Paket serupa dengan kondisi baru dan bergaransi dua tahun di toko yang sama, ditawarkan dengan harga 80 juta. Tidak mengapa, mari kita hitung dengan modal 35 juta, alat ini dapat menghasilkan berapa.

Paket Mining Rig Speed Arkovis
Halaman etalase produk mining rig yang dijual online (sumber: Tokopedia)

Tertulis dalam deskripsinya, mining rig ini dapat menghasilkan sekitar 170 MH/s untuk mining Ethereum (ETH). Kondisi saat ini, dengan ETH difficulty 9,6865 P dan ETH block reward 2,1708, maka hash rate 170 MH/s dapat menghasilkan 0,00329172 ETH dalam satu hari. Berarti dalam satu bulan sebanyak 0,09875160 ETH dihasilkan, setara dengan 4,8 juta rupiah (harga rata-rata seminggu terakhir, 1 ETH = sekitar 49 juta rupiah).

ETH-BIDR Tokocrypto_2021-10-11_21-00
Grafik pergerakan harga Ethereum per 11 Oktober 2021, 21:00 WIB (sumber: Tokocrypto)

Kemudian, jangan lupa kita kurangi dengan biaya listriknya. Bila dioperasikan nonstop 24/7, perangkat penyedot daya 1.300 watt ini akan menaikkan tagihan listrik sebesar 1,3 jutaan per bulan. Berarti penghasilan bersihnya adalah sekitar 3,5 juta rupiah per bulan. Not bad bukan?

Titik impasnya terjadi kira-kira pada bulan kesepuluh. Tidak sampai setahun sudah balik modal. Tahun berikutnya kita sudah bisa menikmati keuntungan. Namun jangan berharap terlalu panjang, mengingat perangkat ini dalam kondisi bekas. Tahu sendiri, perangkat bekas itu untung-untungan. Kalau pas beruntung, umurnya bisa panjang, dan sebaliknya.

Konklusi

Semua perhitungan di atas adalah hitungan kasar, dan tidak memasukkan faktor-faktor detail lainnya, termasuk fluktuasi nilai kripto, juga pool fee. Hitungan sederhana di atas hanya untuk memberi gambaran umum, apakah menambang kripto itu menguntungkan. Mari kita rekap.

Sebagai pijakan, kita telah menghitung penghasilan dari ASIC miner kelas “pro” seharga USD10.500 untuk menambang Bitcoin. Penghasilan bersih sebulan adalah sekitar 11 juta rupiah, dan balik modal dalam 13 bulan.

Selanjutnya kita menghitung penghasilan mining rig rakitan kelas pemula seharga 35 juta rupiah. Mining rig tersebut bisa menambang Ethereum dengan penghasilan bersih sekitar 3,5 jutaan per bulan. Balik modalnya dalam waktu sepuluh bulan.

Membandingkan ASIC miner dengan mining rig rakitan—kondisi bekas pula, memang bukan perbandingan yang sepadan. Namun perhitungan di atas sangatlah cukup bila kita hanya ingin mendapatkan gambaran umum saja. Setidaknya kita memperoleh gambaran garis besar, dengan modal sekian, berapa potensi pendapatan yang akan kita peroleh.

Jadi, apakah crypto mining menguntungkan?

Hitungan di atas sudah menjawabnya. Bila kita punya modalnya dan siap dengan segala risikonya, mungkin patut untuk dicoba. Lebih besar modal yang tersedia untuk investasi perangkat mining yang lebih bertenaga dan reliabel, lebih baik pula potensi keuntungannya.  

Lalu, lebih menguntungkan mana, jadi penambang atau jadi trader kripto? Atau sebaiknya kita menambang dan sekaligus trading, agar cuan maksimal? Sama-sama dunia kripto, mining dan trading adalah dua medan permainan yang berbeda. Ingat, dua-duanya berisiko tinggi, karena dunia kripto memang dunia yang spekulatif.


(Asnawi)

bisnis opini
5 bintang | 7 pendukung