Tahun 2021, persaingan usaha sudah semakin ketat. Situasi pandemi Covid-19 yang semakin sulit ditebak sangat memengaruhi kondisi perekonomian di Indonesia. Banyak perusahaan yang mengambil langkah PHK (Pemutusan Hubungan Kerja) guna mempertahankan perusahaannya. Karyawan yang terkena dampak PHK tersebut, banyak yang memutuskan untuk membuka usaha demi melanjutkan kehidupan.
Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) sepanjang 2010 hingga 2018, penambahan jumlah UMKM rata-rata adalah 1,4 juta per tahun. Berdasarkan fakta dan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa penambahan UMKM tentu akan berpengaruh terhadap persaingan UMKM yang ada di Indonesia.
“Rezeki sudah ada yang ngatur, mas.”
Demikian dituturkan seorang pemilik usaha mikro di Kota Bandung. Jelas, pernyataan tersebut tidak sepenuhnya salah. Namun, bila ditelusuri kembali makna dari usaha, kita dapat lebih memahami lagi hakikatnya. Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), usaha merupakan kegiatan dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai suatu maksud; pekerjaan (perbuatan, prakarsa, ikhtiar, daya upaya) untuk mencapai sesuatu. Dengan demikian, dibutuhkan tindakan yang lebih nyata agar setiap UMKM dapat mempertahankan usahanya di tengah persaingan usaha.
7 Tips Sukses UMKM
Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat diterapkan oleh pelaku UMKM untuk mempertahankan dan mengembangkan usahanya, sebagai upaya untuk bisa meningkatkan daya saing.
1. Melakukan Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dapat digunakan untuk mempersiapkan strategi atau langkah yang perlu dilakukan di tengah persaingan yang ada. Dengan mengetahui kondisi internal (Strength and Weakness) serta kondisi eksternal (Opportunity and Threat), suatu usaha dapat menemukan cara untuk memperpanjang keberlangsungan hidupnya, dan meningkatkan daya saing.

(sumber: sparkchart.com)
2. Melakukan Inovasi Promosi Produk atau Jasa
Sumber pemasukan bagi suatu usaha adalah ketika berhasil menjual produk atau jasa yang ditawarkan. Keberhasilan dalam menjual produk atau jasa tersebut dipengaruhi promosi yang dilakukan. Dalam hal ini, UMKM perlu memanfaatkan teknologi, terutama penggunaan platform media sosial seperti Facebook, Instagram, Twitter, atau pun TikTok. Di samping itu, UMKM dapat berinovasi dalam membuat konten serta memilah terlebih dahulu media sosial yang tepat sesuai dengan target konsumen masing-masing usaha.
Baca juga → Belajar dari Kesalahan Marketing Medsos
3. Bergabung dengan Komunitas
Keberhasilan UMKM juga didukung dengan adanya relasi yang dibangun lewat komunitas wirausahawan. Komunitas UMKM dapat menjadi tempat bertukar pikiran dan pengalaman. Dengan bergabung ke dalam komunitas, pelaku UMKM dapat menambah pengetahuan, berkolaborasi, mempromosikan usaha, serta dapat saling support baik material maupun moral.
4. Memanfaatkan Aplikasi Online
Salah satu aplikasi yang sangat berguna bagi UMKM adalah aplikasi jurnal online. Aplikasi jurnal online dapat membantu pengelolaan tagihan hingga pembayaran yang dilakukan secara online. Kemudian dapat digunakan juga media e-mail, WhatsApp, atau aplikasi online messenger lainnya untuk memudahkan pemberian bukti transaksi dan memudahkan keberlangsungan usaha tanpa adanya tatap muka.
Penggunan jurnal online juga dapat membantu pelaku usaha agar lebih mudah memantau cashflow agar tetap terjaga. Dengan berpindah dari offline menuju online, tentunya berpengaruh terhadap kemudahan yang bisa dirasakan oleh pelaku usaha hingga jaringan yang terdapat dalam usaha tersebut.
Baca juga → Buka Bisnis UMKM? Ini Daftar Aplikasi Android yang Harus Kamu Punya
5. Melakukan Perencanaan Anggaran
Keberlangsungan dan keberlanjutan suatu usaha ditentukan dari anggaran yang dimiliki oleh usaha tersebut. Dalam kondisi krisis seperti sekarang ini, banyak usaha yang tidak mampu mempertahankan usahanya dikarenakan perencanaan anggaran yang kurang matang. Di satu sisi, pengeluaran lebih besar daripada pemasukan. Kerugian pun mendominasi usaha, dan akhirnya usaha tersebut diharuskan tutup. Sebelum hal itu terjadi, ada baiknya setiap usaha melakukan perencanaan anggaran dengan rinci, bahkan pengeluaran atau pemasukan yang sangat kecil pun perlu diperhatikan.
6. Memonitor Kondisi Usaha
Untuk mengetahui langkah keberlanjutan usaha, perlu dilakukan monitoring atau pengecekan terutama dari segi cashflow. Apabila usaha yang dimiliki sudah banyak beralih secara online, pemantauan dapat dilakukan menggunakan gawai yang sudah terhubung dengan bukti-bukti penjualan secara online. Melakukan monitoring cashflow perlu dilakukan secara rutin agar aliran keuangan dapat terus terjaga dengan baik.
7. Mengecek Inventori
Pemanfaatan media online maupun teknologi memampukan para pengusaha UMKM dapat menggunakan berbagai macam aplikasi yang mendukung pendataan. Salah satunya adalah pendataan persediaan barang, sehingga tidak perlu lagi dilakukan perhitungan secara manual. Bagi pengusaha bidang jasa, dapat melakukan pengecekan apakah dibutuhkan tambahan tenaga kerja seiring dengan permintaan yang ada.
(sumber: YouTube SaKoO Indonesia)
Dengan menerapkan ketujuh tips di atas, UMKM diharapkan dapat terus mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Rezeki memang sudah diatur oleh Yang Mahakuasa. Namun bukan berarti manusia hanya perlu mengandalkan rezeki tanpa bekerja keras. Memaksimalkan tindakan serta menjalankan usaha berdasarkan analisis pasar yang sesuai, pada akhirnya, rezeki yang didapatkan akan lebih maksimal dan sebuah usaha akan berjalan dengan arah yang lebih jelas.
(Laurentius Calvin Santoso)
sumber gambar atas: pch.vector / Freepik
Temukan artikel bisnis lebih lengkap di sini → Manis Getir Dunia Bisnis
Tips-tips yang menarik untuk dicoba. Kunjungi https://unair.ac.id/