Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan mengajak akademisi perguruan tinggi berkolaborasi membantu penanganan berbagai masalah di Kota Bandung. Ajakan ini disampaikan di hadapan Prof. Frans Umbu Datta, Rektor Universitas Kristen Maranatha masa bakti 2025-2030 yang baru saja dilantik (1/3/2025).
Wali Kota Farhan memaparkan bahwa permasalahan Kota Bandung perlu perhatian bersama. Salah satunya adalah masalah sampah yang masih menjadi tantangan besar.
Saat ini Pemkot Bandung telah menggandeng beberapa perguruan tinggi besar di Bandung, khususnya dalam hal edukasi dan inovasi pengelolaan sampah yang lebih baik.
“Selain itu, juga ada tantangan Kota Bandung pada bidang kesehatan, yaitu masih menghadapi kasus tuberkulosis (TBC). Universitas Kristen Maranatha diharapkan berperan dalam riset kesehatan dan pengabdian masyarakat untuk penanggulangan TBC,” ucap Farhan.
Baca juga → Gaji Fresh Graduate Sarjana Bandung Tembus 8 Digit, Tertinggi Lulusan Apa?
Masalah Kesehatan Fisik dan Mental
Selain masalah TBC, Wali Kota Farhan juga menyinggung mengenai permasalahan kesehatan mental, terutama pada generasi muda.
“Kami ingin bersama-sama mencari solusi untuk masalah di Kota Bandung, terutama kesehatan fisik dan mental,” katanya.
Menanggapi tantangan tersebut, Rektor Universitas Kristen Maranatha menyatakan siap mendukung melalui penelitian dan pengabdian masyarakat khususnya dari Fakultas Kedokteran dan Fakultas Psikologi.
“Kami berupaya untuk mengoptimalkan peran kampus kami dalam pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, terus menjalin sinergi dengan pemerintah, industri, dan masyarakat untuk memperkuat peran Universitas dalam pembangunan masyarakat,” jelas Prof. Frans.
Lebih lanjut, ia menegaskan kembali usai upacara pelantikan, “Dukungan dari Bapak Wali Kota akan kami harapkan, dan kami akan segera berkoordinasi.”

Tantangan Pendidikan Tinggi Era AI
Ikut hadir memberikan sambutan, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Junico B. P. Siahaan menyoroti permasalahan lain. Ia mengemukakan tantangan yang dihadapi dunia pendidikan abad ke-21.
Nico melontarkan pertanyaan, “Menghadapi Indonesia Emas 2045, kita dihadapkan pada bonus demografi. Bagaimana lulusan-lulusan dari SMA, SMK, maupun dari universitas? Beratkah mendapatkan pekerjaan di Jawa Barat ini?”
“Itu tantangan besar buat jawa Barat,” tegasnya.
Berikutnya, Nico juga meyebutkan tantangan terkait era artificial intelligence (AI) dan machine learning, yang dikhawatirkan akan menggeser peran dosen sebagai pengajar.
Ia kemudian mengingatkan seluruh civitas academica yang hadir, bahwa ada banyak “pekerjaan rumah” yang harus diselesaikan. “Apakah sistem pendidikan kita sudah tepat? Di mana peran kita? Di mana peran Maranatha? Ini menjadi PR kita bersama,” kata Nico.
Baca juga → Blakblakan VM Belia di Nava Sajiva, Cara Desainer Tetap Laku di Era AI
Inovasi Menuju World Class University
Prof. Ir. Frans Umbu Datta, M.App.Sc., Ph.D. resmi dilantik pada upacara pelantikan dan serah terima jabatan yang berlangsung di Auditorium Prof. Dr. P. A. Surjadi, M.A., kampus Maranatha, Bandung (1/3/2025). Ia menggantikan Prof. Ir. Sri Widiyantoro, M.Sc., Ph.D., IPU, rektor periode sebelumnya (2020-2025).
Sebagai universitas yang bercita-cita menjadi world class university, Prof. Frans berpendapat bahwa Maranatha harus menyadari peran universitas lebih dari sekadar mentransmisikan pengetahuan.
“Lebih dari itu, sistem penelitian global yang didominasi oleh universitas tetap menjadi motor utama bagi inovasi dan kemajuan teknologi di dunia,” lanjutnya.

Ketua Umum Yayasan Perguruan Tinggi Kristen Maranatha (YPTKM), Orias Petrus Moedak, S.E. mengatakan bahwa Yayasan menaruh harapan besar terhadap Prof. Frans untuk bisa membawa Universitas Kristen Maranatha lebih baik lagi.
Ia mengatakan ada tiga hal yang menjadi fokus, yaitu value, peningkatan sumber daya manusia (SDM), serta peningkatan sarana dan prasarana yang dibutuhkan Universitas untuk maju.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Riset UK Maranatha, Prof. Dr. Se Tin, S.E., M.Si., Ak. mengatakan bahwa Maranatha akan terus menggalakkan prestasi dan exposure di tingkat internasional.
“Saat ini sudah ada delapan program studi yang terakreditasi internasional, tentu kita tidak akan berhenti sampai di situ,” ucapnya.
Baca juga → Kolaborasi Universitas Nurtanio dan Maranatha Kembangkan Bisnis UMKM Dusun Joglo
Senada dengan Rektor, Prof. Se Tin menegaskan lagi pentingnya kolaborasi Universitas dengan dunia industri, khususnya berfokus pada kepentingan mahasiswa dan lulusan.
“Bagaimana anak-anak atau mahasiswa yang kami banggakan ini terus dapat banyak kesempatan masuk ke dalam dunia industri lebih awal, supaya lebih siap lagi sebelum masa mereka lulus nanti. Jadi mereka lebih siap menghadapi dunia kerja, dunia industri, maupun masyarakat luas,” kata Prof. Se Tin.
(am)
foto atas: Prof. Frans dan Wali Kota Farhan di kampus Maranatha (sumber: Diskominfo Kota Bandung)
Thank you very much for the information visit us S2 Ilmu Komunikasi