Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI, Dyah Roro Esti tiba-tiba melangkah menuju area pamer karya mahasiswa di Exhibition Hall Universitas Kristen Maranatha, Bandung (28/11/2024). Rupanya, Wamendag Roro terpikat dengan salah satu produk busana yang dipajang di sana.
Ia pun mencoba jaket unik itu, langsung mengenakannya sambil berbincang dengan para mahasiswa kreatornya.
Kejadian mengejutkan dan langka ini berlangsung ketika Wamendag Roro untuk pertama kalinya bertandang ke kampus Maranatha, memberikan kulliah umum mengenai strategi perdagangan era digital.
Jaket jin biru dengan aksen motif batik itu tampak pas dikenakan oleh Wamendag Roro. Pada video pendek yang diunggah oleh akun resmi Universitas Kristen Maranatha, seorang netizen berkomentar, “… jadi makin menawan Bu @dyahroroestiwp.”
Baca juga → Desainer Mode Maranatha Pamer Koleksi Evolusia 2024 Kolaborasi dengan APPMI
Inovasi Batik Bergaya Modern
Jaket unik itu dipasarkan oleh Sarraka Batik, sebuah brand produk kewirausahaan mahasiswa Maranatha yang mengusung slogan “Daily Modern Batik”.
Bisnis rintisan sekelompok mahasiswa Universitas Kristen Maranatha itu adalah salah satu penerima bantuan pendanaan P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha) 2024 dari Kemendikbudristek.
Produk fashion unik itu pun langsung menjadi studi kasus pada sesi diskusi kuliah umum selanjutnya berjudul “Pemanfaatan Iklan dan Penguatan Branding”.
Taufik, Deputy Chairman MCorp dalam paparannya menyebutkan strategi pemasaran yang didasarkan rumus STPDB (Segmenting, Targeting, Positioning, Differentiation, Brand).
Produk inovatif menggabungkan fashion modern dengan kekhasan batik tradisional seperti yang dibuat oleh Sarraka Batik merupakan contoh penerapan strategi STPBD untuk memperjelas brand positioning.
Yolla Margaretha, dosen kewirausahaan Fakultas Hukum dan Bisnis Digital Universitas Kristen Maranatha selaku moderator menyebutnya sebagai unique selling proposition atau USP.
Wamendag Roro: Peluang Bisnis Terbuka Lebar!
Dyah Roro Esti dalam sesi kuliah umum memaparkan strategi-strategi Kementerian Perdagangan (Kemendag) khususnya tentang kebijakan perdagangan melalui sistem elektronik.
“Pelaku usaha di Bandung memiliki kreativitas dalam mengembangkan inovasi, sehingga peluang bisnis masih terbuka lebar,” ungkap Roro.
Ia juga menyebutkan adanya kendala yang kerap dihadapi pelaku usaha terkait pemasaran, yaitu dari sisi akses dan literasi. Salah satu cara mengatasinya, para pelaku usaha perlu menggunakan perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) untuk memperluas pasar.
Wamendag Roro mengapresiasi perkembangan UMKM Indonesia yang berhasil memanfaatkan teknologi e-commerce untuk memperluas pasar, termasuk pasar internasional.
Kemudahan akses ekspor melalui marketplace seperti Shopee merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing dan kontribusi pada ekonomi nasional.
Baca juga → Kampus Ini Punya Batik Kebanggaan Motif Patrakomala Ikon Kota Kembang
Marketplace Dorong UMKM Tembus Pasar Ekspor
Pernyataan Wamendag Roro mengenai kreativitas pelaku usaha Bandung itu dapat dibuktikan dengan banyaknya brand asal Bandung yang sukses di pasaran. Salah satunya adalah Dobujack, fashion brand yang didirikan oleh Delly Fitriansyah.
Delly juga ikut hadir sebagai pembicara dalam salah satu sesi kuliah umum. Ia membagikan success story bagaimana online marketplace telah berhasil membawa Dobujack masuk pasar internasional melalui ekspor.
Ia menceritakan bahwa pada awalnya Dobujack hanya fokus berjualan secara offline. Ketika pandemi Covid-19 terjadi, omzet menurun drastis, sehingga ia mulai beralih memanfaatkan marketplace Shopee.
“Alhamdulillah, penjualan meningkat hingga delapan puluh persen karena kami bisa menjangkau pembeli lebih luas, bukan hanya di Bandung,” kata Delly.
Terkait ekspor, Daniel Minardi, Director of Business Partnership Shopee Indonesia dalam sesi materi “Kiat Sukses Berdagang Online” secara khusus membahas peluang dan kemudahan ekspor bagi para pelaku usaha yang difasilitasi oleh Shopee.
“Kami percaya bahwa pelaku UMKM lokal dapat memaksimalkan potensinya untuk menjangkau lebih banyak konsumen dan meningkatkan daya saing, sekaligus berkontribusi pada perekonomian nasional,” ujar Daniel.
Kolaborasi Majukan Perdagangan
Wamendag Roro memberikan kuliah umum dan bimbingan teknis di Universitas Kristen Maranatha didampingi oleh Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE) dan Perdagangan Jasa Kemendag, Rifan Ardianto.
Dalam kesempatan ini, Rifan menegaskan pentingnya kolaborasi untuk memajukan perdagangan Indonesia, termasuk kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan dunia pendidikan.
Baca juga → Warisan Budaya Indonesia Naik Pamor, Batik Bukan Tren
“Perguruan tinggi juga bisa menjadi enabler atau pendamping bagi pelaku usaha untuk memberikan informasi, apa yang menjadi tren konsumen Indonesia, apa yang menjadi tren pasar di luar,” ungkapnya.
Terkait peran perguruan tinggi dalam kolaborasi tersebut, Rektor Universitas Kristen Maranatha, Prof. Sri Widiyantoro dalam sambutannya menyebutkan bahwa Maranatha juga sudah menjalankan kelas kolaborasi dengan mitra industri dan MBKM Kewirausahaan.
Universitas Kristen Maranatha sebagai salah satu PTS Unggul dan terbaik nasional berharap dapat terus memperkuat kolaborasi dengan para stakeholder perdagangan Indonesia. Tidak saja menghasilkan pelaku bisnis dan entrepreneur-entrepreneur muda yang melek digital, tetapi juga dapat mendorong kemajuan perdagangan Indonesia di pasar global.
(am)
foto atas: dok. Medkom Maranatha