THE FUTURE OF IDEAS
Wisata DAS Cikapundung
Gai Suhardja
Sungai Cikapundung membelah Kota Bandung dari arah utara menuju selatan, berujung ke aliran Sungai Citarum, sungai terpanjang di Jawa Barat. Anak Sungai Citarum ini memberikan banyak sumbangan atas predikat Sungai Citarum sebagai sungai terkotor di dunia. Padahal, bila melihat sejarah, Sungai Cikapundung dahulu merupakan sungai yang bersih, indah, dan memiliki peranan strategis bagi Kota Bandung semenjak awal berdirinya.
Problematika sungai juga dihadapi negara-negara lain di seluruh dunia. Negara-negara maju berhasil mengembalikan keadaan sungai menjadi bersih dan memberi banyak manfaat bagi masyarakat di sekitarnya. Fungsi sungai kembali seperti sediakala, sebagai bagian sentral kehidupan manusia, bukan sebagai tempat pembuangan segala hal yang kotor.
Demi menyelamatkan Sungai Citarum agar keluar dari predikat sungai terkotor, dan lebih lagi demi masa depan sungai, lingkungan hidup, dan masa depan kehidupan manusia itu sendiri, program berskala nasional Citarum Harum pun dicanangkan. Tidak main-main, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengerahkan semua elemen yang disebut pentahelix untuk mewujudkannya.
Sungai Cikapundung adalah anak Sungai Citarum yang juga melakukan berbagai macam pembenahan untuk mendukung bersihnya Sungai Citarum. Salah satu program yang sudah tampak hasilnya adalah Teras Cikapundung, yang mengubah kawasan kumuh di sekitar Jalan Siliwangi menjadi tempat wisata yang indah dan nyaman.
Upaya apa lagi yang dapat dilakukan untuk kembali bersihnya Sungai Cikapundung dan Sungai Citarum? Gai Suhardja dalam buku ini mengemukakan pemikiran dan gagasannya mengenai pemulihan sungai. Gai yang sudah cukup lama terlibat dalam gerakan pemulihan Cikapundung bersama para akademisi dan masyarakat di kawasan Cihampelas mengungkapkan fakta, rencana, gagasan, ide, hingga usulan-usulan solusi kreatif untuk mengembalikan kejayaan peradaban air di wilayah Bandung dan Jawa Barat.
Buku berjudul “The Future of Ideas: Wisata DAS Cikapundung” karya Pak Gai Suhardja ini menggambarkan ide pemikiran akademis yang integral. Menggugah kesadaran kita betapa penting memelihara lingkungan hidup, dalam hal ini problema sungai-sungai yang telah dikotori limbah sampah oleh perilaku manusia.
Letjen TNI (Purn.) Dr. (H.C.) Doni Monardo
Pangdam III/Siliwangi 2017-2018
Marilah kita mulai menjaga sungai dan alam kita, dengan bersama-sama bekerja serta saling mengingatkan, sehingga impian yang ada dan dituliskan dalam buku “The Future of Ideas: Wisata DAS Cikapundung” bisa menjadi kenyataan dan juga bisa diwujudkan di sungai-sungai yang lainnya di Indonesia.
dr. Jossep F. William
Tenaga Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan;
Medicuss Foundation
DAS Cikapundung sejatinya merupakan natural heritage treasure di Bandung. Ia menjadi public property yang memiliki kapasitas sense of place. Dalam konteks kepariwisataan berkelanjutan, maka tentu saja kawasan ini dapat menghadirkan outstanding value proposition. Kehadiran buku ini sekaligus menawarkan perspektif visioner, disertai ide, perencanaan, desain dan langkah-langkah strategis untuk menciptakan destinasi yang memiliki manfaat sosio ekonomi, budaya, people centered dan pengelolaan yang selaras dan berkelanjutan. Selain itu, deskripsi buku ini menjadi semakin bermakna dan menarik. Ia dilakukan melalui ekplorasi reflektif atas rekaman historis, jejak peradaban, transformasi sosial budaya, entitas ekologis yang membentang DAS. Hal tersebut lantas dapat berpotensi menawarkan pengalaman holistik yang otentik dan unik disertai look and feel yang mengesankan.
Dr. Frans Teguh, M.A.
Pariwisata DAS Cikapundung perlu tetap menghadirkan destinasi yang mengedepankan learning space dan holistic experience bagi pengunjung dan masyarakat setempat. Ke depan, pilihan pengembangan ekosistem kepariwisataan tersebut niscaya tetap merawat dan memuliakan sumber daya alam, meningkatkan nilai ekonomi, sosial budaya, bisnis yang berkelanjutan dengan dukungan inovasi teknologi informasi dan digital, dan secara konsisten menerapkan model pelayanan publik dan tata kelola kolaboratif dengan partisipasi publik yang inklusif. Dengan demikian, etalase lanskap kepariwisataan ini dapat menjadi model pengembangan yang mengutamakan nilai attractiveness, localness, competitiveness, inclusiveness, and sustainability (ALCIS).
Staf Ahli Bidang Pembangunan Berkelanjutan dan Konservasi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
Gambaran kepedulian penulis melalui karya tulisnya tentang sungai & lingkungan di Provinsi Jabar. Alangkah indahnya isi buku ini dibubuhi filosofi, spirit dengan rasa integritasnya untuk lingkungan hidup. Ini adalah buku yang luar biasa, kaya dengan wawasan untuk masa depan anak bangsa di Tanah Air dan udara yang kita cintai ini. Semoga Tuhan YME selalu memberikan rahmat & barokah serta mengabulkan segala cita-cita Gai Suhardja. Aamiin YRA.
Aditya Alamsyah (Abah Alam)
Budayawan Sunda
Karya tulis “The Future of Ideas: Wisata DAS Cikapundung” dapat menjadi ide untuk masyarakat pada strata sosial mana pun, karena solusi lingkungan hidup untuk sungai-sungai di perkotaan, senantiasa terkait dengan masalah kesehatan perkotaan. Semoga buku ini dapat bermanfaat bagi seluruh pemangku kepentingan sebagai solusi menyeluruh pada masalah sungai yang menunjukkan kualitas peradaban bangsa.
Prof. dr. Wahyuni Lukita Atmodjo, PAK, Ph.D.
Dosen Fakultas Kedokteran UPH
Lihat buku ini di Google Books
. . .
Berbagi semangat pelestarian sungai, wujudkan Citarum Harum
Anda bisa membeli atau mendapatkan buku ini gratis → klik di sini
Ikuti kami di IG @kayainspirasi
. . .
Berkolaborasi dengan
Lihat juga buku ini → Bercermin di Wajah Sungaiku